Shalom Mitra CBN!
Pada Bulan Juli yang lalu, Tim Kunjungan Mitra mengunjungi Ibu Suzy Dewayani di kediamannya. Dalam sambutan yang hangat, beliau mulai berkisah tentang proses perjalanan kehidupan kerohanian dan pertumbuhan imannya bersama dengan Tuhan. Ibu Suzy mulai menceritakan kisah hidupnya, saat dia merasakan tangan Tuhan yang tidak pernah kurang panjang dalam menopang seluruh kehidupannya hingga saat ini.
Ibu Suzy menceritakan perjalanan hidupnya sebagai orang tua tunggal dalam membesarkan kedua orang anaknya. Putri sulungnya-Joice, memiliki siklus kewanitaan (haid) yang tidak teratur, sehingga Joice haid terus menerus maka harus minum obat hormon supaya haidnya berhenti. Hal ini dialami Joice terus-menerus selama 12 tahun (dari usia 14 tahun), sehingga mengharuskan Joice setiap hari harus menggunakan pembalut wanita. Setelah memeriksakan diri ke dokter kandungan, vonis dokter memberi tahu bahwa Joice sulit untuk hamil akibat pendarahan tersebut.
Ketika Joice mengalami sakit pendarahan itulah, untuk pertama kalinya Ibu Suzy menghubungi Konseling Center CBN dari nomor yang tertulis di layar televisi saat menyaksikan Tayangan Solusi. Konseling Center CBN pun merespon telepon Ibu Suzy dengan mengirimkan SURAT yang berisi DOA-DOA. Ibu Suzy mengimani surat yang diterimanya sebagai deklarasi iman dan dia terus membacanya setiap hari juga berpuasa bagi kesembuhan Joice. Joice juga menjalani pengobatan medis dan juga berobat ke sinse untuk mendapatkan ramuan tumbuh-tumbuhan yang direbus dan airnya diminum. Waktu terus berlalu, namun kesembuhan belum juga menghampiri Joice. Namun anugerah Tuhan yang menyertai Joice membuatnya memiliki kesempatan bekerja sebagai pramugari di Perusahaan Penerbangan Singapore Air Lines di Singapura setelah lulus kuliah di Akademi Pariwisata.
Ibu Suzy tetap berpuasa dan berdoa sebagaimana yang diajarkan dalam Surat Doa yang dikirimkan Konseling Center CBN. Ibu Suzy tidak pernah sedikitpun berhenti berharap pada pertolongan Tuhan untuk kesembuhan Joice.
Suatu malam, Joice menelepon Ibu Suzy dari Singapura sambil menangis karena perutnya terasa sakit sekali. Ibu Suzy menjadi panik saat menerima telepon dan mendengar suara Joice yang kesakitan. Tapi Ibu Suzy hanya bisa berdoa tanpa bisa melakukan hal-hal lainnya karena tidak mempunyai passport untuk dapat segera datang menemui Joice di Singapura. Ibu Suzy meminta kepada Tuhan, supaya penyakit Joice dipindahkan kepadanya karena mengingat masa depan Joice masih panjang. Apalagi tidak tega melihat penderitaan anaknya.
Mukjizat terjadi ketika Joice kembali ke Singapura dan mengabarinya bahwa saat itu perutnya sakit sekali, sehingga berjalan pun tidak sanggup. Maka Joice diantar temannya ke rumah sakit. Saat menunggu giliran untuk diperiksa, Joice merasa ada sesuatu yang keluar seperti terlepas dari rahimnya, dan keluarlah gumpalan daging sebesar bola ping-pong. Kemudian Joice memberikannya kepada dokter yang memeriksaknya. Setelah diteliti lebih lanjut di laboratorium, dokter pun mengabarkan bahwa daging itu adalah kista yang selama ini telah menyiksa Joice dengan pendarahan yang dialaminya. Setelah melakukan tahapan pemeriksaan demi pemeriksaan, Joice pun dinyatakan sembuh total dan siklus haidnya teratur. Haleluya!
Tidak hanya sampai di situ pekerjaan dan pembelaan Tuhan. Moment berikutnya adalah ketika Joice akhirnya memutuskan menerima lamaran seorang pria kewarganegaraan New Zealand yang berjanji menerima kondisi Joice sekalipun telah divonis dokter, tidak akan bisa hamil dan melahirkan anak. Tuhan kembali menyatakan kuasanya dengan tidak hanya membuat Joice bisa hamil, tapi Joice bisa melahirkan dua orang anak laki-laki kembar yang sehat dan telah berusia 6 tahun. Sungguh Tuhan adalah Allah Penyembuh yang tidak pernah berhutang!
Ibu Suzy juga menerima kesembuhan dari Tuhan atas ARITMIA jantung-kelainan sistem listrik di dalam jantungnya. Tim Konseling Center CBN datang mengunjunginya dan berdoa bersama bagi kesembuhannya. Puji Tuhan, Ibu Suzy mengalami jamahan Tuhan dan dapat menyaksikan kebaikan Tuhan bagi siapa saja yang ditemuinya, hanya untuk kemuliaan nama Tuhan saja.
“Melalui Tayangan Solusi, saya bertemu dan mengenal Tuhan. Dia juga bekerja melakukan mukjizatNya bagi kehidupan keluarga kami. Saya mengambil keputusan menjadi Mitra CBN sebagai bentuk ungkapan terima kasih kepada Allah karena mukjizat kesembuhan yang dialaminya. Saya setuju bahwa CBN adalah ladang yang tepat untuk menabur! Karena saat dalam kesulitan apa pun, jika kita tetap setia menabur maka Dia-Allah yang tidak berhutang, akan membalaskannya kepada kita, cepat atau lambat menurut kekayaan dan kemuliaanNya. Terimakasih Tim Konseling Center CBN yang senantiasa merespon setiap saya menghubungi bahkan mau mengunjungi dan mendoakan penyakit saya. Karena pelayanan yang dikerjakan CBN, saya semakin bersemangat memberitakan Injil dan menginformasikan kepada teman-teman saya tentang jadwal dan kisah tayangan CBN. Terimakasih CBN!”
Mitra CBN, Tim Kunjugan Mitra telah menjadi saksi bagaimana Tuhan dapat membela kehidupan orang yang berharap dan bergantung penuh pada Tuhan, sekalipun begitu banyak cobaan datang menghantamnya. Bagaimana perlahan-lahan Ibu Suzy melihat jawaban Tuhan atas tiap tetes air matanya.
Sumber : Data Mitra CBN - 2011